Sabtu, 05 Januari 2013

Hipotermia


Hipotermia (Paparan Dingin)

Paparan terhadap dingin dapat menyebabkan suhu tubuh menurun. Panas yang dibentuk tubuh atau diperoleh tidak cukup untuk mengimbangi kehilangan panas sehingga suhu tubuh menjadi rendah <35º Celcius atau hipotermia. Tubuh akan berusaha untuk mengatasinya dengan cara gemetar, suatu respons bawah sadar untuk meningkatkan suhu tubuh melalui aktivitas otot. Suhu lingkungan tidak perlu sangat dingin untuk mencetuskan hipotermia. Jangan berpendapat bahwa di daerah tropis tidak mungkin terjadi hipotermia. Hipotermia dapat terjadi akibat penderita berada di alam terbuka untuk waktu yang cukup lama. Ada beberapa keadaan yang memperburuk hipotermia yaitu suhu rendah, faktor angin, air, usia penderita, kesehatan penderita, penyakit yang sudah diderita atau cedera yang terjadi, alkohol dan penyalah­gunaan obat dan kekurangan makanan.

Gejala dan tanda Hipotermia sedang :         
  • Menggigil.
  • Terasa melayang.
  • Pernafasan cepat, nadi lambat.
  • Gangguan penglihatan.
  • Reaksi mata lambat.
  • Gemetar.
Gejala dan tanda Hipotermia berat :
  • Pernafasan sangat lambat.
  • Denyut nadi sangat lambat.
  • Tidak ada respon.
  • Manik mata melebar dan tidak bereaksi.
  • Alat gerak kaku.
  • Tidak menggigil.
Penanganan hipotermia :
  1. Rawat penderita dengan hati-hati, berikan rasa nyaman.
  2. Penilaian dini dan pemeriksaan penderita.
  3. Pindahkan penderita dari lingkungan dingin.
  4. Jaga jalan nafas dan berikan oksigen bila ada.
  5. Ganti pakaian yang basah, selimuti penderita, upayakan agar tetap kering.
  6. Bila penderita sadar dapat diberikan minuman hangat secara pelan-pelan.
  7. Pantau tanda vital secara berkala.
  8. Rujuk ke fasilitas kesehatan.

0 komentar:

Posting Komentar