Sejarah
PMR
Sejarah singkat, PMR (Palang
Merah Remaja) yang pertama kali di dunia diprakarsai oleh perhimpunan bantuan di
negara Australia, walaupun pada saat itu belum diresmikan sebagai organisasi
resmi. Ide tersebut tercetus manakala ketika di Australia sedang dilanda
perang, pihak perhimpunan bantuan Australia memiliki ide bagaimana jika
membentuk dan mengirimkan pasukan perhimpunan bantuan yang terdiri dari
anak-anak berusia belasan tahun, tentunya mereka tidak dapat dikirim langsung
ke medan pertempuran tetapi mereka dapat membantu para korban yang terluka di
rumah sakit.
Gagasan
ini dirasa sangat berguna, selain memberikan keahlian pertolongan pertama juga
untuk menumbuh kembangkan jiwa sosial di dalam diri generasi muda.
Negara-negara
lainpun mulai mencontoh apa yang sudah dilakukan oleh negara Australia, tidak
terkecuali Indonesia.
Organisasi
perhimpunan bentuan remaja di Indonesia yang pertama bernama PMP(Palang Merah
Pemuda) kemudian lambat laun diganti menjadi PMR(Palang Merah remaja). Pencetus
berdirinya organisasi PMR di Indonesia adalah Ny. Siti Dasimah dan Ny. Paramita
Abdurahman. Hingga sekarang sudah banyak sekali organisasi PMR yang dipasang
sebagai kegiatan ekstrakurikuler di berbagai sekolah dari tingkat SD yang
diberi nama PMR Mula, SMP/MTs yaitu PMR Madya dan untuk tingkat SMA/MA/SMK
bernama PMR Wira.
Seluruh
organisasi PMR tersebut berada di bawah naungan PMI Cabang(untuk tingkat
Kabupaten) yang juga berada di bawah naungan PMI Daerah(Untuk tingkat Provinsi)
yang langsung menerima tugas dari PMI Pusat(untuk tingkat Nasional).
Syarat-syarat menjadi anggota PMR
Berikut ini adalah syarat-syarat untuk menjadi
anggota PMR.
Warga Negara Indonesia.
Berusia 7 tahun sampai dengan 21 tahun.
Dapat membaca dan menulis.
Atas kemauan sendiri, tanpa paksaan maupun
tekanan dari orang lain, ingin menjadi anggota PMR.
Mendapat persetujuan dari orang tua atau wali.
Sebelum menjadi anggota penuh, bersedia
mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diharuskan.
Bersedia melaksanakan tugas kepalangmerahan
selaku anggota PMR secara sukarela.
Hak keanggotaan
Hak keanggotaan berakhir apabila:
Meninggal dunia
Merugikan nama dan kedudukan PMR khususnya, dan
PMI umumnya.
PATUT
Isi dari PATUT:
P : Penolong mengamankan diri sendiri sebelum
bertindak
A : Amankan Korban
T : Tandai tempat kejadian
U : Usahakan panggil bantuan
T : Tangani korban (dengan P3K) mulai dari luka
yang paling serius atau membahayakan
keselamatan korban
Tujuh Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah
Internasional
- Kemanusiaan
- Kesamaan
- Kenetralan
- Kemandirian
- Kesukarelaan
- Kesatuan
- Kesemestaan
Tribakti Palang Merah Remaja
- Meningkatkan ketrampilan hidup sehat.
- Berkarya dan berbakti di masyarakat.
- Mempererat persahabatan nasional dan internasional
Faktor-Faktor yang dilatih dalam pendidikan
ke-PMR-an:
- Fisik
- Mental
- Kreatifitas/Otak
- Pertolongan Pertama
Pelaksanaan pertolongan pertama
- Periksa kesadaran
- Periksa pernapasan
- Periksa apakah ada tanda-tanda pendarahan
- Periksa keadaan lokal atau keadaan sekitar
- Peralatan P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan)
- Bahan membersihkan tangan. Contoh: Sabun, alkohol.
- Obat pencuci luka. Contoh: Rivanol, alkohol.
- Obat pengurang rasa sakit. Contoh: Parasetamol.
- Wewangian untuk menyadarkan korban. Contoh: Cologne, minyak angin.
- Pembalut gulung
- Mitela
- Kapas
- Plester
- Kain kassa/ kain steril
- Gunting
- Pinset
- Menyiapkan alat-alat yang diperlukan: tambang, bambu untuk pegangan tangan
- Membuat simpul jangkar dan simpul pangkal
- Mengencangkan dan menguatkan tandu agar bisa ditempati oleh korban
- Pelajaran Evakuasi korban
- Bagaimana cara mengangkat korban ke tandu
- Cara mengangkat korban dengan 2 orang atau lebih.
- Cara mengangkat korban sendiri
0 komentar:
Posting Komentar