Rabu, 02 Januari 2013

Sejarah PMR


Sejarah PMR

Sejarah singkat, PMR (Palang Merah Remaja) yang pertama kali di dunia diprakarsai oleh perhimpunan bantuan di negara Australia, walaupun pada saat itu belum diresmikan sebagai organisasi resmi. Ide tersebut tercetus manakala ketika di Australia sedang dilanda perang, pihak perhimpunan bantuan Australia memiliki ide bagaimana jika membentuk dan mengirimkan pasukan perhimpunan bantuan yang terdiri dari anak-anak berusia belasan tahun, tentunya mereka tidak dapat dikirim langsung ke medan pertempuran tetapi mereka dapat membantu para korban yang terluka di rumah sakit.

Gagasan ini dirasa sangat berguna, selain memberikan keahlian pertolongan pertama juga untuk menumbuh kembangkan jiwa sosial di dalam diri generasi muda.

Negara-negara lainpun mulai mencontoh apa yang sudah dilakukan oleh negara Australia, tidak terkecuali Indonesia.

Organisasi perhimpunan bentuan remaja di Indonesia yang pertama bernama PMP(Palang Merah Pemuda) kemudian lambat laun diganti menjadi PMR(Palang Merah remaja). Pencetus berdirinya organisasi PMR di Indonesia adalah Ny. Siti Dasimah dan Ny. Paramita Abdurahman. Hingga sekarang sudah banyak sekali organisasi PMR yang dipasang sebagai kegiatan ekstrakurikuler di berbagai sekolah dari tingkat SD yang diberi nama PMR Mula, SMP/MTs yaitu PMR Madya dan untuk tingkat SMA/MA/SMK bernama PMR Wira.

Seluruh organisasi PMR tersebut berada di bawah naungan PMI Cabang(untuk tingkat Kabupaten) yang juga berada di bawah naungan PMI Daerah(Untuk tingkat Provinsi) yang langsung menerima tugas dari PMI Pusat(untuk tingkat Nasional).




Syarat-syarat menjadi anggota PMR

Berikut ini adalah syarat-syarat untuk menjadi anggota PMR.
Warga Negara Indonesia.
Berusia 7 tahun sampai dengan 21 tahun.
Dapat membaca dan menulis.
Atas kemauan sendiri, tanpa paksaan maupun tekanan dari orang lain, ingin menjadi anggota PMR.
Mendapat persetujuan dari orang tua atau wali.
Sebelum menjadi anggota penuh, bersedia mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diharuskan.
Bersedia melaksanakan tugas kepalangmerahan selaku anggota PMR secara sukarela.

Hak keanggotaan
Hak keanggotaan berakhir apabila:
Meninggal dunia
Merugikan nama dan kedudukan PMR khususnya, dan PMI umumnya.

PATUT 
 
Isi dari PATUT:
P : Penolong mengamankan diri sendiri sebelum bertindak
A : Amankan Korban
T : Tandai tempat kejadian
U : Usahakan panggil bantuan
T : Tangani korban (dengan P3K) mulai dari luka yang paling serius atau membahayakan 
     keselamatan korban

Tujuh Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah Internasional
  • Kemanusiaan
  • Kesamaan
  • Kenetralan
  • Kemandirian
  • Kesukarelaan
  • Kesatuan
  • Kesemestaan
 
Tribakti Palang Merah Remaja 
  1. Meningkatkan ketrampilan hidup sehat.
  2. Berkarya dan berbakti di masyarakat.
  3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional

Faktor-Faktor yang dilatih dalam pendidikan ke-PMR-an:
  • Fisik
  • Mental
  • Kreatifitas/Otak
  • Pertolongan Pertama
 
Pelaksanaan pertolongan pertama
  1. Periksa kesadaran
  2. Periksa pernapasan
  3. Periksa apakah ada tanda-tanda pendarahan
  4. Periksa keadaan lokal atau keadaan sekitar
  5. Peralatan P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan)
  6. Bahan membersihkan tangan. Contoh: Sabun, alkohol.
  7. Obat pencuci luka. Contoh: Rivanol, alkohol.
  8. Obat pengurang rasa sakit. Contoh: Parasetamol.
  9. Wewangian untuk menyadarkan korban. Contoh: Cologne, minyak angin. 
  10. Pembalut gulung
  11. Mitela
  12. Kapas
  13. Plester
  14. Kain kassa/ kain steril
  15. Gunting
  16. Pinset
Pelajaran Membuat Tandu
  1. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan: tambang, bambu untuk pegangan tangan
  2. Membuat simpul jangkar dan simpul pangkal
  3. Mengencangkan dan menguatkan tandu agar bisa ditempati oleh korban
  4. Pelajaran Evakuasi korban
  5. Bagaimana cara mengangkat korban ke tandu
  6. Cara mengangkat korban dengan 2 orang atau lebih.
  7. Cara mengangkat korban sendiri

0 komentar:

Posting Komentar